SUARA BANGSA - Minggu, 2 Mei 1999.

Halaman 6

JANGAN SEPELEKAN JERAWAT

 

JAKARTA - Jerawat bukan sekadar pemanis pipi pada usia akil balik. Jerawat juga bukan sekadar indikasi sipemilik jerawat sedang kasmaran. Sebab, jerawat bisa hinggap di usia berapa saja, di wajah pria maupun wanita. Hinggap di orang kota atau orang desa, orang berpendidikan atau non pendidikan.

Jerawat justru bisa menjadi indikasi berbagai hal. Indikasi sedang jatuh cinta hanya salah satunya . Menurut ahli kesehatan kulit, Desiree Sianipar, jerawat bahkan dapat menjadi tanda bahwa si pemilik jerawat sedang terserang penyakit tertentu. Umpamanya sakit gula (diabetes), ginjal, atau ko-lestrol tinggi. Terkadang jika ada remaja usia 20-an tahun memiliki jerawat di dahinya yang tak sembuh-sembuh, Desiree bisa memastikan si remaja tersebut ada masalah dengan rambutnya.

" Biasanya saya sarankan agar dia menyembuhkan dulu problem ketombe rambutnya, kalau sudah tak berketombe , jerawatnya pasti juga hilang " ujar perempuan berdarah Tapanuli, Sumatra Utara yang menimba ilmu kesehatan kulit di Taiwan itu.

 

Penyakit

Disebutkan, problem jerawat umumnya dimulai usia akil balik, 12 tahun hingga usia dewasa. Bahkan orang berusia lanjut pun bisa ditumbuhi jerawat karena berkaitan dengan penyakit yang diidapnya. Terutama penyakit psikis, sebab bicara soal jerawat juga sebetulnya membahas masalah keseimbangan dan ketidak seimbangan hormon. Orang yang kesepian atau tidak teratur berhubungan seks pun terkadang bisa dilihat dari tumbuhnya jerawat.

Jerawat, menurut Desiree yang sering tampil di televisi swasta membahas kesehatan kulit itu ada dua jenis. Jenis pertama ialah jerawat yang tumbuh tanpa disertai peradangan dan jerawat yang tumbuh disertai peradangan. Yang disertai peradangan tentu saja terlihat bernanah dan terlihat merah. Berbagai faktor yang dianggap mampu menjadi pemicu adalah udara yang kotor berpolusi dan jenis kulit yang berminyak.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit atau menumbuh suburkan jerawat di wajah ialah adalah kesalahan memilih produk kosmetika, ketidak teraturan pola makan dan pola tidur. Desiree menunjuk paisennya yang terdiri dari berbagai lapisan, termasuk artis sinetron, yang umumnya ditumbuhi jerawat lantaran pola tidurnya yang kacau.

" Mereka ini tidurnya sedikit , paling dua jam sehari. Padahal, supaya kulit terlihat berseri, sehat, dan mulus, butuh istirahat yang cukup," ujarnya.

Dikatakan, kendati banyak beredar berbagai salep untuk mengatasi jerawat namun itu adalah penyembuh sementara. Terkadang demi mengejar jadual shooting, si artis terpaksa ke dokter untuk menyuntik jerawatnya. Itupun disifatnya hanya sementara. Sebab yang terpenting ialah disiplin diri sendiri, menjaga pola makan dan pola istirahat.

Pola makan misalnya, perlu memperbanyak makan sayur mayur dan buah-buahan yang berserat. Karena itu, tentu saja jangan sepelekan jerawat, kendati memang rasa-rasanya sulit untuk menghindar bahkan hampir semua orang di dunia ini pernah suatu waktu berjerawat pula. Lulusan The Chlitina Beauty Skin Care Research Center tahun 1993 itu mengatakan umumnya daerah-daerah yang mudah ditumbuhi jerawat ialah bagian dagu, hidung, dahi, punggung, serta dada. " Sebab di tempat-tempat itu banyak kelenjar minyak," katanya.

Jenis kulit juga perlu dikenali. Jika jenis kulitnya berminyak, menurut Desiree, haruslah menghindari untuk membasuh dengan air panas atau hangat, juga jangan sekali-sekali melakukan pemijatan. Sebab itu hanya akan main mengaktifkan kelenjar dan menyuburkan pertumbuhan jerawat. Sebaiknya, bagi yang kulitnya jenis berminyak, tentu memilih kosmetika pun harus yang sesuai dan perlu perawatan khusus. (T9)


Balik